SuaraMalang.id - Megawati Soekarnoputri jadi perbincangan hangat karena ucapannya dinilai bernada rasis. Mantan Presiden RI ke-5 itu menyinggung tukang bakso dan warna kulit orang Papua.
Ucapan Megawati jadi perdebatan sengit di media sosial, khususnya Twitter. Salah satu figur yang menyoroti hal ini adalah komika Arie Kriting.
Sikap Arie Kriting tegas. Ia mengecam apa yang dilontarkan pimpinan PDI Perjuangan itu sebagai bentuk rasisme. Sebagai tokoh bangsa tentunya tidak pantas mengucapkan hal itu.
"Kalau mau mewujudkan Bhinekka Tunggal Ika, ya harus beragam. Enggak ada urusan orang kulit hitam harus kawin campur sama yang lain. Memangnya kenapa kalau orang kulitnya gelap? Memang kenapa kalau jadi tukang bakso? Perasaan sebagai ras superior ini kok ya masih dipelihara," twit Arie Kriting.
Namun tidak semua warganet sependapat dan merasa apa yang disampaikan Megawati bukan rasisme. Salah satunya adalah tokoh muda NU, Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.
Di Twitter, Gus Nadir menilai apa yang disampaikan adalah guyonan dalam acara santai. Ia juga menilai menganggap terlalu serius apa yang disampaikan Megawati.
"Dulu kita dengan santai bisa guyon soal etnik. Bahkan ada pelawak yang sengaja bergaya orang Betawi, Padang, Tegal, Batak, Sunda, Madura dll sambil menertawakan kekhasan etnik masing-masing. Kita menikmatinya. Era medsos komen soal Padang atau Papua, misalnya, siap-siap dibilang rasis," twit Gus Nadir.
Twit Gus Nadir kemudian dibalas Arie Kriting. Bintang film Jomblo ini pun tak terima kalau masalah rasisme dianggap sebagai guyonan.
"Ya komentarnya gimana dulu Yai? Bukan masalah enggak bisa guyon atau santai. Tapi ada yang esensial. Kalau semua hal yang keliru, lalu dikasih label guyon, kan repot. Nuwun sewu, saya ini ya hidup dari guyon. Tapi harus pintar-pintar memilah, mana yang pantas mana yang enggak," balas Arie Kriting.
Baca Juga: Kocak! Sering Dikira Nasrani, Arie Kriting Sentil Warganet: Sampai Mati Saya Tidak Akan Mualaf
Sadar banyak orang yang tak terima dengan pendapatnya, Gus Nadir kemudian memberikan penjelasan. Menurutnya, Megawati tidak bermaksud rasis. Yang dimaksud Megawati seperti sekarang banyak orang dari sutu suku, yang menikah dengan suku lain.
"Dulu itu banyak yang menikah hanya dengan sesama etniknya: Padang dengan Padang; Sunda dengan Sunda; Jawa dengan Jawa. Kini sudah campur pernikahan antar etnik, termasuk yang ada di Papua, karena sudah banyak pendatang di sana. Terjadilah interaksi dan relasi. Sekat antar etnik sudah cair," kata Gus Nadir menjelaskan.
"Faktanya, banyak yang enggak mau anaknya nikah dengan profesi tertentu atau nikah dengan etnik tertentu atau di luar etniknya. Ayo jujur aja, hahahhaha. Kalau ini tentu enggak rasis. Kalau Bu Mega yg ngomong baru rasis," twit Gus Nadir yang lain.
Namun gara-gara twit soal rasisme yang dianggap membela Megawati, banyak warganet yang mencibir Gus Nadir. Bahkan tak sedikit yang menuduh kalau Gus Nadir tengah berharap mendapat jabatan dari pemerintah terkait twit tersebut.
"Ada ulama ngotot bela elite politik: "Bismillah semoga Menag 2024" positif thinking aja wkwk," tulis warga Twitter.
Berita Terkait
-
Digadang-gadang Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Puan Maharani: Tunggu Ibu Mega
-
Politikus PDI Perjuangan Pertanyakan Anies Baswedan Undang Tukang Bakso Makan Malam di Balai Kota
-
Puan dan Megawati Pantau Terus Perkembangan Kondisi Kesehatan Tjahjo Kumolo
-
Anies Undang Tukang Bakso Makan Malam di Balai Kota, Hasto PDIP Beri Sindiran: Kenapa Baru Sekarang?
-
Didorong Duet dengan Ganjar di Pilpres 2024, Begini Jawaban Puan Maharani
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern