SuaraMalang.id - Sebanyak 13 kasus pencabulan terjadi selama 6 bulan ini di Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Dari jumlah itu, sebanyak 12 kasus menimpa anak-anak.
Dengan kondisi itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menetapkan Ngawi dalam status darurat kekerasan anak
Hal ini disampaikan Kepala DP3AKB Kabupaten Ngawi Nugrahaningrum. Ia mengatakan data per 14 Juni 2022, terdapat enak kasus kekerasan seksual dengan korban 12 anak.
Kasus yang menjerat salah satu kasus menambah jumlah total korban menjadi 13 anak. Jumlah kasus tahun ini, kata Aning, mendekati kasus pada 2021. Di tahun itu ada 15 anak yang jadi korban dari 14 kasus kekerasan.
Baca Juga: Janda di Ngawi Ini Gelapkan 15 Motor dan 1 Mobil, Modusnya Ngaku Sebagai Pegawai Koperasi
“Sudah sejak dulu kasus kekerasan seksual pada anak ini jadi tanggung jawab bersama karena mayoritas pelaku kekerasan seksual adalah orang yang justru dekat dengan anak,” kata Aning dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (14/6/2022).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Ngawi dr. Nugrahaningrum
Aning menyebut jumlah kekerasan pada anak tiap tahunnya tak bisa jadi perbandingan.
Namun, harus jadi catatan jika tiap tahun ada, maka kinerja dalam hal perlindungan harus ditingkatkan.
Sementara dengan status darurat kekerasan seksual di Ngawi, pihaknya berfokus memberikan edukasi terkait hukum bagi tindak kekerasan seksual.
“Karena pelaku kekerasan seksual, meskipun suka sama suka dengan korbannya, mereka tetap harus dihukum. Karena korban yang di bawah umur ini seharusnya dilindungi dan dibimbing untuk memahami terkait kekerasan seksual,” kata dia.
“Kami harap masyarakat jadi tahu, meski suka sama suka tetap dihukum, dengan begitu mereka kan pasti akan bertanggung jawab dengan anak-anak di bawah umur yang seharusnya mendapatkan perlindungan,” kata Aning.
Berita Terkait
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
4 Kuliner Lebaran Unik di Ngawi yang Tak Akan Anda Temukan di Tempat Lain
-
Update Kasus Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada: Komnas HAM Ungkap Temuan Baru, Apa Itu?
-
UU TPKS: Jalan Terjal Beban Pembuktian dalam Penanganan Kasus Kekerasan Seksual
-
Aksi Bejat Eks Kapolres Ngada, Lakukan Kekerasan Seksual Anak Hingga Sebar Video ke Forum Pedofilia
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab