SuaraMalang.id - Perum Jasa Tirta (PJT) I menyatakan sekitar 1.500 rumah rentan terdampak longsor. Sebab, ribuan rumah itu berada di sempadan sungai Brantas.
Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant mengatakan, setidaknya ada sekitar 1.500 rumah di sempadan sungai Brantas, khususnya di wilayah Kota Malang rentan terkena longsor.
Bahkan, pada tahun 2022 terjadi longsor di belasan lokasi sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Brantas. Meliputi Kali Bango, Kali Amprong hingga Kali Metro. Terparah, terjadi di wilayah Celaket hingga Muharto, awal 2022 lalu.
"Bagi masyarakat yang sudah terlanjur bermukim di sana (sempadan sungai), perlu meningkatkan kewaspadaan. Kalau sudah ada retakan, itu pertanda longsor," ujar Raymond mengutip dari Timesindonesia.co.di, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga: Tanah Longsor Melanda Bantaran Sungai Brantas di Kota Malang, Rumah Ini Nyaris Ambrol
Raymond melanjutkan, kondisi geografis dan geologi Kota Malang berada di elevasi 380 sampai 400 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Sebagian besar tanahnya terbentuk dari hasil pelapukan material erupsi masa lalu.
"Jadi tanahnya relatif mudah erosi, mudah jenuh apalagi ditambah aktivitas pemukiman yang semakin hari justru semakin bertambah," ungkapnya.
Meski begitu, fenomena aktivitas permukiman di sempadan sungai ini diakuinya tak bisa dihentikan begitu saja. Perlu adanya rencana teknis yang panjang dan memakan banyak biaya, salah satunya relokasi.
"Yang terpenting edukasi. Saya yakin, tidak ada orang mau tinggal di sempadan sungai kalau gak kepepet ekonomi dan kebutuhan lain," tuturnya.
Langkah terdekat, lanjut Raymond, yakni mencegah aktivitas permukiman baru di sempadan sungai. Kesadaran ini harus bisa dilakukan hingga yang paling dasar, yakni pemangku kepentingan wilayah diantaranya RT/RW yang mengetahui secara detail wilayahnya.
Baca Juga: Sungai Brantas Kembali Meluap, Belasan Rumah di Kota Malang Terendam Banjir
"Paling tidak jangan ditambah lagi. Kalau mau ada yang baru ya dilarang saja. Kalau yang terlanjur bermukim ya diedukasi untuk waspada atau pindah," tegasnya.
Sementara itu, upaya PJT I adalah melakukan komunikasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan rekomendasi terkait pemetaan wilayah rawan kebencanaan.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan pemetaan untuk pemutakhiran data wilayah rawan bencana di sepanjang Daerah Aliran Sungai Brantas," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Persiapan Matang, KPU Kota Malang Gelar Simulasi untuk Kelancaran Pilkada
-
Sultan Andara vs Crazy Rich Malang, Adab Raffi Ahmad ke Rumah Rp60 M Momo Geisha Jadi Omongan
-
Suami Momo Geisha Ternyata Bos Besar, Pantas Enteng Hadiahkan Lapangan Futsal Berstandar FIFA
-
Sukses Digelar! Workshop Suara.com dan UAJY di 3 Kota Diikuti 150 Lebih Digital Creator
-
Sosok Bejo Sandy: Melestarikan Rinding Malang sebagai Warisan Seni dan Budaya
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Lampu Mobil Bikin Silau Mata, Selebgram Kota Malang Kena Tilang
-
Trauma PSS Sleman, Arema FC Pantang Remehkan Madura United
-
Polisi Buru Pencuri Ban Serep di Klojen, Imbau Warga Pasang Pengaman Tambahan
-
Joel Cornelli Ramu Strategi Khusus, Arema FC Matangkan Persiapan di Kaki Gunung Semeru
-
Miris! Jembatan Pasar Gadang Jadi Lautan Sampah, DLH Malang Kewalahan?