SuaraMalang.id - Tingkat toleransi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur berada di level sedang. Hal itu berdasar hasil riset yang dilakukan tim Riset UPT Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PKM) UB.
Tingkat toleransi yang sedang bisa diartikan berada di level ragu untuk bersikap. Mahasiswa UB berada di level sedang dalam hal pemetaan toleransi, yakni 85,64 persen. Sedangkan level tinggi dengan angka 4,03 persen dan rendah dengan angka 10,33 persen.
"Secara umum kita bisa menyimpulkan rata-rata toleransi mahasiswa UB berada di level sedang. Indikator yang menunjukkan sedang ini salah satunya menunjukkan sikap mahasiswa UB dalam merespon isu tentang minoritas. Entah itu minoritas dalam agama, etnis atau disabilitas. Ternyata mereka memiliki sikap taruhlah galau atau gamang untuk membela atau tidak," kata Kepala UPT PKM UB, Mohammad Anas mengutip dari Timesindonesia.co.id, Selasa (24/5/2022).
Kondisi tersebut, lanjut dia, justru rentan masuknya paham-paham radikalisme terutama keagamaan dan isu SARA. Terutama bagi mahasiswa semester satu dan dua. Sebab, sangat rentan terpapar radikalisme, maka upaya antisipasi sejak dini menjadi penting.
"Berdasarkan data obyektif, kami sampaikan dalam aspek toleransi kita masuk sedang. Tapi harusnya menjadi warning buat kita semua buat mampu membentengi bagi mahasiswa agar tidak terpapar radikalisme," tuturnya.
Survei pemetaan karakter toleransi mahasiswa dilakukan pada April 2022 dengan melibatkan 397 mahasiswa dari 15 fakultas.
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian ilmiah, yaitu melalui FGD penyusunan definisi, konsep, dan variabel toleransi, penyusunan indikator, penyusunan kuisioner, uji validitas dan reliabilitas data dengan uji coba pada kelompok kecil dan diskusi dengan ahli.
Setelah kuisioner terbukti andal dan reliabel, baru dilakukan penyebaran angket secara online kepada mahasiswa dari 15 fakultas di rentang usia 17—22 tahun.
Riset pemetaan toleransi terhadap mahasiswa Universitas Brawijaya Malang (UB Malang) diikuti oleh 63,22 persen perempuan, dan 36,78 persen laki-laki.
Berita Terkait
-
Menelaah Pesan-pesan Toleransi Sultan Saladin dalam Film Kingdom of Heaven
-
Kisah Toleransi Perayaan Waisak di Kalimanggis, Umat Buddha, Islam dan Kristen Berbaur Harmonis
-
Karena PMK Pekan Depan Pasar Hewan di Lombok Tengah Harus Tutup, Tak Ada Lagi Toleransi
-
Toleransi Idul Fitri di Papua Momentum Membangun Moderasi
-
6 Momen Toleransi saat Idul Fitri 2022: Bukti Keberagaman Indonesia
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
PSS Sleman Degradasi, Pemain Timnas Brasil dan Australia Ungkap Kesedihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu