SuaraMalang.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak agaknya betul-betul menjadi momok bagi para peternak di Kota Batu. Mereka pun meminta warga agar stop datangkan sapi dari luar daerah.
Seperti para peternak sapi perah di wilayah Dusun Brau Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji. Ketua Kelompok Tani Margomulyo, Muhammad Munir di Kota Batu, mengatakan imbauan sementara agar tidak mendatangkan sapi dari luar wilayah itu.
Menurut dia, imbauan tersebut sebagai upaya untuk meminimalisasi adanya penyebaran virus PMK pada hewan ternak yang saat ini memang mewabah di Jawa Timur.
"Kami imbau untuk sementara waktu jangan sampai ada yang mendatangkan sapi dari luar wilayah. Itu untuk mencegah adanya penularan," kata Munir.
Munir menjelaskan, selain mengimbau agar untuk sementara waktu tidak ada penambahan sapi dari luar wilayah tersebut, Kelompok Tani Margomulyo juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya kebersihan sanitasi kandang ternak, termasuk kebersihan alat perah susu sapi.
Hingga saat ini, lanjutnya di wilayah Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji belum ada laporan terkait adanya hewan ternak yang terindikasi terjangkit wabah PMK. Ia berharap wabah tersebut tidak menyerang sapi perah yang ada di wilayah itu.
Ia menjelaskan, di Dusun Brau ada kurang lebih sebanyak 500-600 ekor sapi perah dan 98 persen warga di wilayah tersebut merupakan peternak sapi perah. Sehingga, kehidupan masyarakat di dusun tersebut sangat tergantung pada keberadaan hewan ternak itu.
"Ini menjadi mata pencaharian pokok. Itu perekonomian utama kami, dari sapi perah dengan produksi susu itu. Semoga wabah PMK tidak sampai ke Brau," katanya.
Kelompok tani tersebut juga berencana untuk meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu untuk melakukan penyemprotan desinfektan pada seluruh kandang ternak yang ada di wilayah itu.
Baca Juga: Miris! Alun-alun Kota Batu Dipenuhi Sampah
"Selain itu juga berharap ada pemberian vitamin dan antibiotik agar imunitas ternak bisa stabil dan terhindar dari wabah," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu menyebutkan ada kurang lebih sebanyak 33 ekor sapi yang diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku.
Sejumlah sample dari hewan ternak itu telah dikirimkan ke Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta untuk diteliti.
Di wilayah Kota Batu, tercatat ada sebanyak 12.579 ekor sapi perah dan 2.579 ekor sapi potong. PMK pada hewan ternak memiliki sejumlah ciri-ciri diantaranya adalah demam tinggi, adanya luka pada mulut maupun lidah hewan ternak dan muncul lendir berbusa yang berlebih.
Kemudian, nafsu makan hewan ternak berkurang, luka pada kaki, kuku hewan terlepas, susah berdiri, gemetar dan produksi susu menurun. Jika masyarakat mendapati gejala tersebut pada hewan ternak miliknya, diminta untuk segera menghubungi dinas terkait. ANTARA
Berita Terkait
-
Miris! Alun-alun Kota Batu Dipenuhi Sampah
-
Ambrol Beberapa Bulan, Jembatan Alternatif Kabupaten Malang-Kota Batu Belum Bisa Dilewati Pemudik
-
Cuaca di Lokasi Wisata Taman Safari sampai Kota Batu Cerah, Hujan Malam Hari
-
Polisi Lakukan Evaluasi Kemaceten di Kota Batu, Ini Hasil dan Antisipasinya
-
Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Kota Batu Libur Lebaran Ini
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Rekomendasi Sepatu Asics untuk Running, Dapatkan Harga Spesial Saat 9.9
-
Apresiasi Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 2025, BRI Perkuat Transformasi Layanan Digital
-
Transformasi Digital BRI Perkuat Dana Murah dan Dorong Profitabilitas
-
BRI Wujudkan Pemberdayaan UMKM, Pecel Ndoweh Tembus Pasar Kalimantan dan Sulawesi
-
BRI Tunjuk Dhanny Sebagai Corsec, Andalkan Pengalaman Global Termasuk dari Singapura