SuaraMalang.id - Fenomena munculnya jutaan ubur-ubur kembali terjadi Perairan Probolinggo Jawa Timur (Jatim) sejak seminggu terakhir. Kemunculan hewan laut tersebut bahkan memenuhi perairan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan dan Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.
Peristiwa alam tersebut diketahui terkait erat dengan siklus tahunan pergantian musim dari hujan menuju kemarau.
"Ini merupakan siklus tahunan. Biasanya ubur-ubur ini akan datang di pergantian musim hujan dan musim kemarau," jelas Kabid Perikanan Tangkap dan Pengembangan hasil Perikanan pada Dinas Peternakan, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo Trilia Yuliana seperti dikutip Timesindonesia.co.id-jaringan Suara.com.
Ia mengemukakan, jika ubur-ubur yang memenuhi Perairan Probolinggo lantaran suhu air laut yang sedang hangat. Pun fenomena tersebut juga dipengaruhi plankton di sekitar wilayah perairan kota tersebut.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Ubur-ubur Mahkota Terbesar, Terlihat di Kedalaman Hingga 3.000 Meter
"Selain itu, banyaknya plankton juga membuat ubur-ubur ini kerasan di perairan Probolinggo," tambah Lia.
Meski begitu, ia memastikan, jika siklus tersebut tak akan berlangsung lama. Triliana memprediksi, hanya bertahan paling lama dua pekan.
Seorang warga Kota Probolinggo, Yani mengemukakan, jika kemunculan ubur-ubur di permukaan perairan kawasan tersebut menjadi hiburan tersebut.
"Banyaknya ubur-ubur di Perairan Probolinggo ini, hiburan buat kami," katanya.
Pun demikian, ia mengemukakan, jika fenomena tersebut membuat warga tidak bisa mandi di laut, karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Remaja di Aceh Tersengat Ubur-ubur Saat Mandi di Pantai
"Tapi kami juga sedikit merasa terganggu, karena kami nggak bisa mandi di laut, seperti yang biasa kami lakukan. Ubur-ubur ini kan bila terkena tubuh bisa menyebabkan gatal-gatal," kata Yani, pengunjung PPP Mayangan.
Berbeda halnya dengan nelayan yang berada di sekitar Pelabuhan Perikanan Mayangan, Hambali yang merasa terganggu dengan kehadiran ubur-ubur tersebut. Ia mengemukakan, kondisi tersebut menganggu aktivitas nelayan.
Imbasnya, hasil tangkapan nelayan di kawasan tersebut juga ikut menurun.
"Ubur-ubur ini sedikit mengganggu aktivitas nelayan, nelayan harus menyingkirkan ubur-ubur ini supaya kapal bisa jalan. Selain itu keberadaan ubur-ubur ini juga mengurangi hasil tangkapan," katanya.
Berita Terkait
-
Mendadak Demam Menggigil saat Pancaroba, Atasi dengan 7 Cara Alami Ini!
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
Dosen Prodi Linguistik Indonesia UPN Jatim Ajak Siswa SMAN 2 Probolinggo Siap Hadapi Tantangan Bahasa di Era Digital
-
Serunya Belajar Bahasa: Tim Dosen Linguistik UPN Jawa Timur Menyapa Siswa SMK 1 Probolinggo
-
Jangan Anggap Sepele, Ini Jenis Batuk yang Mesti Segera Dibawa Berobat ke Dokter
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Oknum Polisi di Kediri Terlibat Jaringan Narkoba, Ancam Dipecat
-
Nostalgia Masa Kecil di Kediri, Risma Komitmen Pendidikan Gratis untuk Santri
-
Survei Polbrain: Khofifah Unggul, Risma Masih Berpeluang Menang
-
Target PAD Malang Turun Rp161 Miliar, DPRD-Pemkot Sepakati KUA-PPAS 2025
-
UMKM Lokal Dilibatkan! Simak Program Makan Siang Gratis untuk Siswa SD di Kota Malang