SuaraMalang.id - Warga Dusun Sodong, Desa Kemiri, Jember, Jawa Timur digemparkan penemuan mayat pria, Sabtu (9/4/2022). Persisnya ditemukan di lereng Gunung Argopuro.
Kepala Dusun Sodong, Jumadi menjelaskan mayat pria diduga korban terjatuh dari lereng perbukitan setempat.
"Jenazah berjenis kelamin laki-laki, ditemukan di daerah perbukitan tapi masuk daerah pegunungan (Lereng Gunung Argopuro) arah utara. Diduga korban jatuh terperosok ke dalam jurang, dari ketinggian 100 meter, posisi tubuh tertelungkup," kata dia mengutip Suarajatimpost.com, Minggu (10/4/2022).
Pertama kali ditemukan posisi tubuh tertelungkup, sudah membusuk dan sebagian menyisakan kerangka. Juga dengan bagian tengkorak kepala juga hilang.
Bagian tubuh yang masih utuh hanya jari, lengan tangan, dan bagian tubuh ke bawah. Dengan kondisi sudah menghitam pekat.
"Saat ditemukan kondisi tubuhnya sudah membusuk dan di lengan tangannya banyak gelang-gelang karet, diduga (korban) ODGJ," sambungnya.
Untuk proses evakuasi, lanjut Jumadi, terdiri dari 20 orang personel. Dari unsur gabungan anggota Polsek Panti, Koramil, perangkat desa, warga, dan relawan.
"Proses evakuasi jenazah tadi, kita memutar lewat samping. Kalau turun dari atas ke bawah gak bisa. Jadi tadi memutari bukit dulu sejauh kurang lebih 3 km, untuk ke lokasi (tempat penemuan jenazah)," jelasnya.
Identitas korban belum diketahui.
Baca Juga: Pencuri 20 Tundun Pisang di Jember Diamuk Massa
"Memang ada dompetnya kayak punya perempuan. Tapi di dalam tidak ada identitas apapun, hanya ada uang pecahan Rp500, Rp1000, dan Rp2000," sebutnya.
Ia menambahkan, diperkirakan korban sudah meninggal lebih dari seminggu.
"Kalau melihat kondisi jenazah, diperkirakan sudah meninggal 10 harian lebih. Selanjutnya jenazah tadi dari pihak Polsek Panti langsung dievakuasi dibawa ke (kamar mayat) RSD dr. Soebandi Jember," ujarnya.
Terkait informasi soal penemuan mayat, Jumadi menambahkan, diketahui pertama kali oleh petani yang biasa mengambil getah karet yang kebetulan melintas dikawasan tersebut.
"Awalnya itu dari warga yang bekerja, petani yang mengambil tetelan (getah karet). Saat itu lewat dan melihat diduga ada mayat, terus lapor ke pemerintah desa dan diteruskan ke Polsek dan Koramil. Kemudian langsung dilakukan proses evakuasi itu," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern