Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 08 Februari 2022 | 20:14 WIB
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto sesuai meninjau rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Malang, Jumat (31/12/2021). [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto menegaskan supaya Reza Fahd Adrian wisatawan positif Covid-19 memenuhi pemanggilan kepolisian.

"Yang bersangkan dipanggil ada pertanggungjawaban terhadap Undang-Undang Karantina Kesehatan dan sudah buat gaduh Kota Malang," kata dia, Selasa (8/2/2022).

Kendati telah beri klarifikasi melalui media sosial, polisi tetap meminta yang bersangkutan hadir ke Mapolresta Malang Kota.

"Mau unggah (klarifikasi) sekalipun penyidik akan menunggu kehadiran yang bersangkutan untuk diambil keterangan," sambung dia.

Baca Juga: Wisatawan yang Viral Keluyuran Berwisata di Malang Meski Positif Covid-19 Bikin Klarifikasi, Alasan Bahagiakan Keluarga

Disinggung apakah akan ada penjemputan paksa jika Reza tetap tidak hadir memenuhi panggilan polisi, Kombes Budi menjawab diplomatis.

"Kita tunggu semoga yang bersangkutan termasuk warga negara yang patuh hukum karena sudah bikin gaduh," tutupnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Batu mengaku kesulitan untuk melakukan pelacakan kemana saja wisatawan positif Covid-19 beserta keluarganya itu singgah. Pemkot Batu berharap agar Reza memenuhi panggilan polisi dan memberi penjelasan rinci.

Seperti diberitakan sebelumnya, akun instagram pasien Covid-19 yang keluyuran di Kota Malang dan Kota Batu akhirnya buka suara.

Akun instagram @luckyreza itu mengatakan, dirinya atas nama Reza Fahd Adrian meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kota Batu dan Malang atas kegaduhan yang dibuatnya.

Baca Juga: Heboh Wisatawan Positif Covid-19 Plesiran di Batu Malang Bikin Pemda Kelimpungan

Reza pun menuliskan niat awalnya adalah untuk berobat ke Yogyakarta dan mengajukan cuti awal bulan.

"Karena saya menderita ginekosmastia/tumor payudara," tulisnya.

Reza melanjutkan, karena waktu yang senggang dan tidak ramai orang liburan, dia dari Samarinda ke Jakarta. Dia pun mengaku sudah melakukan tes antigen dan PCR.

"Kami sekeluarga sudah antigen dan PCR dalam kondisi negatif, istri dan anak-anak berangkat lebih dulu tanggal 16 Januari 2022 dan saya menyusul begiyu saya sampai di Jakarta tanggal 19 Januari 2022," tulisnya.

Dari Jakarta, Reza dan keluarga langsung menuju ke Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk berobat sekaligus kelilonh Yogyakarta.

"Kami melanjutkan perjalanan darat untuk berobat di Yogyakarta dan keliling Yogya dgn sekitarnya kondisi juga belum ada gejala apa-apa," tulisnya.

Reza mengaku gejala mulai muncul pada 22 Januari 2022. Dia menuliskan, mulai merasakan gatal di tenggorokan. Namun dia dan keluarga melanjutkan perjalanan dari Yogyakarta ke Malang.

"Tapi kami tetap melanjutkan perjalanan ke Malang dan menginap di Batu," jelasnya.

Setelah keliling Malang dan Batu, Reza dan keluarga berniat melakukan tes swab untuk perjalanan darat ke Pulau Bali.

"Lalu kami melakukan swap sebagai syarat kapal feri di situ hasilnya keluar saya dan kedua anak saya hasilnya nehatif tetapi istri saya positif," jelasnya.

Reza mengakui kaget atas hasil tersebut. Dia menuliskan, istrinya yang dinyatakan positif Covid-19 tidak memiliki gejala apapun.

"Dan di sini istri saya juga korban tertular covid yang tidak tau tertularnya kapan dan dimana dan tentus saja kecewa," imbuhnya.

Namun, karena waktu bersama keluarga sangat sulit didapatnya dan biaya perjalanan yang sudah dikeluarkan sudah banyak, dia memustukan untuk melanjutkan perjalanan. Dia menulis, pada tanggal 27 Januari 2022 melanjutkan perjalanan ke Batu dan Malang lagi.

"Kami mampir di toko oleh-oleh yang terkenal palinh enak intuk membeli oleh-oleh dan melanjutkan perjalanan darat kembali ke Jakarta dan Cilegon," tutur dia.

Setelah sesampainya di Jakarta, Reza dan keluarga melakukan tes swab kembali. Hasilnya Reza dan putranya negatif Covid-19 sementara istri dan putrinya terkonfirmasi positif Covid-19.

"Karena penasaran sesampainya di Jakarta tanggal 28 Februari (Januari) 2022 kami swab antigen dan PCR hasilnya saya dan putra saya negatif namun istri dan putri saya positif dan melakikan karantina mandiri di rumah mertua hingga akhirnya pulang ke Samarinda tanggal 1 Februari 2022 dengan hasil swab negatif," tulisnya.

Sesampai di Samarinda, Reza memastikan dirinya dan keluarga tidak positif Covid-19 sebagai syarat masuk kerja dan sekolah anaknya.

"Begitu desampai di Samarinda kami berinisiatif untuk PCR ulang tanggal 2 Februari 2022 sebagai syarat masuk kerja dan anak sekolah dengan hasil negatif Covid-19," tutur dia.

Dalam postingan tersebut, Reza juga melampirkan bukti hasil tes swab. Namun hanya beberapa karena hasil tes swab beberapa lainnya sudah terbuang.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More