SuaraMalang.id - BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan daerah aliran sungai (DAS) mengalami peningkatan debit akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru, Senin (17/1/2022). Hal itu dipicu hujan dengan intensitas yang tinggi.
"Berdasarkan informasi dari petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur menyebutkan bahwa getaran banjir terekam pada Senin sejak pukul 11.39 WIB hingga pukul 17.50 WIB," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang, Joko Sambang seperti diberitakan Antara, Senin.
Banjir lahar dingin Gunung Semeru, lanjut dia, masih melewati jalurnya dan belum meluap ke jalan dan permukiman meski debit air mengalami peningkatan yang signifikan.
"Kami mengimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan, sehingga lebih baik menjauh dari bantaran sungai," tuturnya.
Dijelaskannya, petugas dan relawan melakukan pemantauan aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru karena dikhawatirkan meluap ke permukiman warga.
"Debit banjir lahar dingin cukup deras di Besuk Lengkong di Dusun Curahkobokan, sehingga warga yang berada di hilir diminta selalu siaga dan waspada terhadap ancaman banjir tersebut," katanya.
Berdasarkan data PPGA Semeru di Gunung Sawur periode Senin pukul 12.00 - 18.00 WIB, aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu secara visual gunung jelas, teramati asap kawah warna putih tebal dengan ketinggian 300 meter.
Aktivitas kegempaan tercatat letusan sebanyak lima kali, embusan sebanyak empat kali, dan getaran banjir terekam satu kali dengan amplitudo 35 mm selama 2.520 detik.
Gunung Semeru statusnya masih Level III atau Siaga, sehingga masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat letusan).
Baca Juga: Kronologi Penendang Sesajen Gunung Semeru hingga Viral: Berakhir Minta Maaf
Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar) dan mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Berita Terkait
-
Menanti Janji Jokowi: Perpres Jalan Tol Probolinggo-Lumajang Tak Kunjung Realisasi
-
Miris! Alat Pemantau Gunung Semeru di Stasiun Klepu Raib Digondol Maling
-
Waspada! Gunung Semeru Alami 20 Kali Gempa Guguran hingga 28 Kali Erupsi
-
Gunung Semeru Mengamuk! Erupsi 8 Kali dalam Sehari dan Semburkan Abu Vulkanik
-
Musim Giling PTPN 1 Mulai dengan Petik Tebu Manten, Dorong Ekonomi Warga Jatiroto
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Sadis! Suami Bacok Istri di Malang, Diduga karena Masalah Rumah Tangga
-
Foto Syur Picu Amuk Suami di Gresik, Istri Dianiaya Pakai Linggis
-
Dedik Setiawan dkk Digodok Habis-habisan, Apa Strategi Baru Arema FC?
-
Survei Internal Unggulkan Sam HC-Ganis, PDIP Kota Malang Optimis Menang Pilkada
-
Politik Uang Hantui Pilkada Kota Malang, 2 Paslon Terseret