Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 14:39 WIB
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo

SuaraMalang.id - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto datang ke Banyuwangi Jawa Timur.

Dalam kunjungannya itu, mantan Kabareskrim Mabes Polri dan Panglima TNI itu memantau kondisi penanganan Covid-19, kemudian menghadiri silaturrahim dengan PCNU Banyuwangi.

Dalam sambutannya, Kapolri mengingat bagaimana perjalanan karir dirinya selama menjadi anggota Polri. Ia mengaku karirnya selama ini tidak lepas dari keberadaan NU.

Kedekatannya dengan NU itu, Ia melanjutkan, sudah dirasakan sejak dulu, semasa dirinya masih menjabat Kapolres hingga saat ini menjadi Kapolri.

Baca Juga: Polisi Banting Mahasiswa, Komisi III DPR ke Polri: Tidak Ada Lagi Represif

"Kami saling bersinergi dalam kegiatan-kegiatan yang memang diperlukan menjaga situasi Kamtibmas agar kondusif," kata Sigit dikutip dalam keterangan persnya, Jumat (14/10/2021).

"Saya merasa sudah menjadi keluarga besar NU semenjak dari dulu dan ini akan terus sampai kapanpun," kata Kapolri menegaskan.

Dalam kesempatan ini, mantan Kabareskrim Polri ini membahas bagaimana penanganan COVID-19 di Banyuwangi, Jawa Timur yang sudah cukup baik. Dari laporan yang ia terima. Angka vaksinasi di Banyuwangi sudah mencapai 60 persen.

Hal tersebut, kata Kapolri, tak lepas dari peran serta Pemerintah Daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat yang ada.

"Karena kalau ini tidak gayung bersambut susah mencapai 60 persen. Saya bersama Panglima TNI setiap saat berusaha bagaimana serbuan vaksinasi bisa dilaksanakan. Ada juga beberapa wilayah yang sudah diserbu masih alot, masih 29 persen, 30 persen gitu aja terus. Jadi kalau Banyuwangi sudah 60 persen, saya berikan apresiasi," ucap Mantan Kapolda Banten ini.

Baca Juga: Kata Pakar Soal Pinjol Ilegal, Masyarakat Belum Paham Mekanisme Pengembaliannya

Ia pun meminta capaian vaksinasi ini terus ditingkatkan agar laju pertumbuhan Covid-19 bisa ditekan. Saat ini, Kabupaten Banyuwangi sudah masuk PPKM level 1. Hal itu tentunya akan berimbas pada pelonggaran aktivitas masyarakat.

"PPKM level 2 atau 1 jauh lebih longgar sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti normal, tapi belum normal," kata Sigit.

Meskipun wilayah Banyuwangi sudah berada di PPKM level 1, Sigit mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia belum selesai. Secara nasional, angka vaksinasi harus mencapai 70 persen untuk tercapainya herd immunity.

Untuk itu, ia tetap meminta kepada masyarakat khususnya di wilayah Banyuwangi agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) agar angka Covid-19 di Indonesia tak kembali meningkat.

"Ini tentunya PR kita bersama untuk betul-betul bisa menjaga. Kita ingat bulan Juli lalu kita pernah berada dimana angka harian Covid-19 sebanyak 56 ribu kasus. Itu adalah peristiwa yg pnh kita lalui dan ini tak boleh terjadi lagi. Kita tetap waspada, kita boleh gembira tapi tetap waspada. Dengan mengingat dulu pernah begitu, hari ini kita pertahankan agar tak terjadi lagi," paparnya.

Lebih lanjut, ia berharap angka vaksinasi di Banyuwangi meningkat 70 persen pada akhir Oktober. Ia pun yakin lantaran dari laporan PCNU meminta serbuan vaksinasi agar ditingkatkan.

"Jadi tak ada lagi masyarakat yang takut vaksin dan semua sudah menunggu vaksinasi. Tinggal Dinkes, vaksinator TNI Polri, relawan yang bergabung memperkuat dan meningkatkan laju suntikan sehingga laju pencapaian harian vaksinasi bisa sesuai target yang sudah ditentukan," kata Sigit menegaskan.

Load More