SuaraMalang.id - BPBD Banyuwangi mengimbau masyarakat, khususnya pesisir Selatan tak panik perihal skema potensi tsunami 28 meter dari BMKG.
"Kita sampaikan kepada masyarakat khususnya di wilayah pesisir Banyuwangi untuk tidak terlalu panik terhadap kabar tersebut," kata Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Rabu (15/9/2021).
Meski demikian, pihaknya tetap mengingatkan supaya warga meningkatkan kewaspadaan. Sebab, skema potensi tsunami selatan Jawa yang diinformasikan BMKG bertujuan untuk terus mengoptimalkan mitigasi bencana.
"Diharapkan dari informasi dini yang disebarkan, masyarakat mampu membaca dan memahami informasi untuk kemudian dapat melakukan upaya aksi dini sebagai respon atas informasi yang disebarkan tersebut," ungkap Yusuf.
Baca Juga: Jadi Perhatian BMKG, Pacitan Berpotensi Gempa Magnitudo 8,7 dan Rawan Tsunami Pula
Dijelaskannya, BPBD Banyuwangi terus meningkatkan literasi masyarakat tentang bencana dengan menyebarkan informasi peringatan dini dari lembaga pemerintah ke beberapa grup desa tangguh bencana.
"Beberapa kali kami juga melakukan mitigasi bencana alam dengan terjun langsung ke lapangan. Wilayah pesisir juga sudah terbentuk destana (desa tangguh bencana)," terang Yusuf.
Tak hanya informasi terkait tsunami, namun juga terkait potensi bencana alam yang lain. Seperti banjir akibat curah hujan, aktivitas gunung api aktif dan upaya penguatan kapasitas masyarakat.
"Ini upaya antisipasi serta bagian daripada tugas dan tanggung jawab kami sebagai badan pemerintah yang menangani terkait dengan kebencanaan," kata Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG sebelumnya juga sudah melakukan assessment terhadap seluruh alat peringatan dini pendeteksi tsunami di Banyuwangi.
Baca Juga: Pacitan Rawan Gempa dan Tsunami, Masyarakat Harus Paham Konsep Evakuasi Mandiri
Hasil assessment dan maintenance tersebut, menyatakan bahwa seluruh alat Early Warning System (EWS) yang berjumlah 8 unit yang terpasang di sejumlah pesisir pantai di Banyuwangi sudah berfungsi dengan baik.
Berita Terkait
-
Penjara Prancis Diserang dengan Senjata Otomatis: Tanggapan Keras atas "Tsunami" Narkoba
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Daftar 13 Daerah Indonesia Dihantui Gempa Megathrust, Kepulauan Mentawai Paling Berisiko?
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
H+3 Lebaran: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hingga Petir
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Inovasi dan Tradisi: Sinergi BRI dan Pengusaha Batik Tulis
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling