SuaraMalang.id - Aksi pejabat donasikan gaji untuk warga terdampak Pandemi Covid-19 terus berlanjut. Kali ini datang dari delapan orang anggota DPRD Jember Fraksi PKB rela dipotong.
Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi mengatakan, gaji yang dipotong dari seluruh kadernya yang menjabat anggota dewan itu didedikasikan untuk warga isolasi mandiri (isoman) dan warga lainnya yang terdampak pandemi Covid-19.
Gaji masing-masing anggota Dewan itu dipotong sebesar Rp 5 juta.
“Dalam situasi darurat seperti ini, sudah menjadi kewajiban anggota Dewan yang mewakili rakyat untuk bersama-sama membantu yang diwakili,” katanya dikutip dari beritajatim.com -- jejaring suara.com, Minggu (18/7/2021).
Baca Juga: Susul Sang Istri, Mantan Anggota DPRD Jember Meninggal saat Isolasi Mandiri di Rumah
Anggota DPRD Jember Fraksi PKB, Mufid menambahkan, dengan potong gaji diharapkan bisa sedikit membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak.
“Ini paling tidak meringankan beban mereka. Satu sisi mereka sedang melakukan isolasi mandiri sehingga perlu dukungan dari kami,” katanya.
Ia juga memberi perhatian serius banyaknya warga isoman lantaran rumah sakit penuh serta beberapa faktor lainnya. Dijelaskannya, warga yang melakukan isolasi mandiri harus diketahui keluarga.
“Masyarakat sekarang banyak yang sakit tidak mau ke rumah sakit. Tadi siang kabarnya bahkan salah satu isoman meninggal di Antirogo. Setahu saya beliau juga punya penyakit bawaan,” katanya.
Pemerintah, lanjut dua, juga disarankan untuk lebih sering menyambangi masyarakat dan mengedukasinya, lantaran masih ada yang menolak swab meski terindikasi terpapar Covid-19.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Jember Dirikan Dapur Umum Bantu Warga Isolasi Mandiri
“Saran saya kepada pemerintah bagaimana mendekati masyarakat. Saya tadi ingin menyampaikan paket isoman ke masyarakat di Kecamatan Tempurejo, tapi masih ada yang menolak swab (tracing). Harapan saya pemerintah desa bisa berkomunikasi dengan masyarakat. Di desa ini banyak yang sakit, dan kita tidak tahu apakah Covid atau tidak, karena mereka enggan ke rumah sakit. Harus ada pencerahan dari pemerintah,” katanya.
Sementara itu, gerakan Aksi Melayani Isoman (AMI) berjalan makin massif. Sebanyak 500 paket sembako, vitamin C, dan suplemen probiotik sudah tersalurkan sejak empat hari lalu. Ini bagian dari kepedulian PKB terhadap warga yang tak bisa ke rumah sakit dan terpaksa dirawat di rumah.
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
Gaji Guru Sekolah Rakyat Bakal di Atas UMR? Gus Ipul: Saya Belum Berani Nyebut Angka, tapi...
-
Hitung-hitungan Gaji Lucky Hakim, Bupati Indramayu Keciduk Liburan ke Jepang Tanpa Izin
-
Berapa Gaji Lucky Hakim? Pamer Momen Kerja Bupati usai Terciduk Pelesir ke Jepang
-
Segini Gaji Dita yang Keluar Grup Secret Number
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil