SuaraMalang.id - Ketersediaan atau stok oksigen di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 mulai menipis. Diduga akibat lonjakan kasus penularan virus yang terjadi belakangan ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan, akibat menipisnya persediaan oksigen tersebut, sejumlah rumah sakit non rujukan Covid-19 menyuplai kebutuhan oksigen rumah sakit rujukan.
"Iya saat ini rumah sakit non-rujukan juga membantu suplai oksigen ke rumah sakit rujukan juga. Karena butuh dalam kondisi darurat ini," kata dia, Kamis (5/7/2021).
Merespon kondisi itu, lanjut dia, Dinkes Kota Malang telah meminta distributor resmi untuk menyuplai oksigen lebih banyak.
"Kami sudah upayakan pemenuhan oksigennya, ini distributor resmi sudah kami upayakan agar drop lebih banyak di Kota Malang," sambung dia.
Menipisnya persedian oksigen, menurutnya, akibat lonjakan kasus penularan Covid-19. Dibuktikan juga dengan tingkat keterisian ICU dan IGD rumah sakit rujukan yang mencapai 100 persen dari kapasitas, bahkan lebih.
"Di RSSA sendiri saat ini Bed of Rate (BOR) ICUnya sudah 100 persen, IGD-nya saat ini sudah 100 persen lebih malahan. Dan ruang isolasinya sudah 97 persen an," tutur dia.
Kemudian, masih kata Husnul, untuk mengantisipasi praktik penimbunan oksigen Dinkes Kota Malang juga telah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.
Tujuannya agar barang yang banyak dibutuhkan seperti oksigen hingga obat-obatan di Kota Malang tidak langka dan harga jualnya tidak melonjak mahal.
Baca Juga: DMI Kabupaten Malang: Salat Jumat Diganti Salat Dhuhur di Rumah selama PPKM Darurat
"Sekitar jam 13.00 nanti kami juga akan koordinasi ya terkait penyediaan sarana dan prasarana yang banyak dicari barangnya," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya salah satu penjual isi ulang tabung oksigen di Kota Malang kewalahan melayani pembeli. Pada satu minggu terakhir, terjadi kenaikan lonjakan sebanyak tiga kali lipat.
Bahkan, untuk penjualan tabung oksigen satu meter kubik sudah tidak tersedia. Disinyalir ada permainan harga dari distributor.
Awalnya, harga per tabungnya dari supplier adalah Rp 450 ribu. Namun kini bisa mencapai Rp 650 ribu.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
KUR BRI 2025: Rp130 Triliun Disalurkan, Fokus Sektor Produksi dan Pertanian
-
HUT ke-130 BRI: 130 Tahun Melayani dan Memberdayakan Indonesia
-
Dana Kaget Sesi Sore, Ada Saldo Rp 189 Ribu Untuk Bekal Malam Minggu
-
Dalih Disiplin Berujung Sadis: Pengasuh Ponpes Malang Siksa Santri Pakai Rotan Siap Diadili
-
ShopeePay Jadi Penyelamat Akhir Bulan, Klaim Saldo Gratis Jutaan Rupiah di Sini