Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 07 Juni 2021 | 17:11 WIB
Aparat penegak hukum TNI/Polri dari Satgas Nemangkawi melakukan olah tempat kejadian perkara dan melihat langsung kondisi bangunan 'honai' (rumah adat di pegunungan) milik salah satu kepala suku dan tiga rumah guru di Dambet yang menjadi korban pembakaran KKB. ANTARA Papua/HO-Satgas Humas Nemangkawi

Padahal, kata Paulus, remaja itu merupakan salah satu dari anak-anak Papua yang diajar oleh aparat kepolisian di kantor polisi.

Terkait proses belajar mengajar dilakukan di kantor polisi, hal itu karena banyak guru yang mengaku takut bahwa siswa remaja yang diajarnya merupakan salah satu dari komplotan KKB Papua.

"Karena banyak guru yang ketakutan, jadi banyak anak yang diajar oleh aparat kepolisian dan memang ada beberapa komplain dari beberapa pihak, anak muda usia segini kenapa dianggap sebagai bagian dari kelompok itu," ungkapnya dalam acara diskusi bertajuk Kebangsaan Lintas Generasi Papua, dikutip Hops dari Liputan6 pada Rabu, 2 Juni 2021.

Baca Juga: 2 Negara Ini Suplai Senjata KKB Papua, Pantas Canggih Meskipun Tinggal di Hutan

Load More