SuaraMalang.id - Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar demonstrasi di depan rektorat UMM, Selasa (16/2/2021). Mereka menuntut keringanan SPP akibat Pandemi Covid-19.
Mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Bergerak (Mager), mereka mendesak bertemu langsung Rektor UMM Dr. Fauzan. Sempat dihadang petugas keamanan kampus, massa aksi demo mahasiswa tetap memaksa masuk dan ingin menyampaikan langsung aspirasi dan tuntutan kepada Rektor UMM.
Koordinator Aksi, Ilham Abdun Nasir, mengatakan, massa aksi demonstrasi ini merupakan perwakilan seluruh mahasiswa yang terdampak Pandemi Covid-19.
"Kami mendesak Rektor UMM untuk mengabulkan sembilan tuntutan kami. Sebenarnya aksi ini adalah aksi lanjutan dari aksi-aksi sebelumnya," ujarnya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Selasa.
Baca Juga: Warga Indonesia Ditangkap di Singapura karena Demo Ilegal di Kedubes
Sembilan poin tuntutan itu, yakni pemotongan SPP 50 persen selama pandemi,
pembebasan pembayaran SPP untuk mahasiswa yang sudah tidak mengambil mata kuliah, berikan kuota gratis selama perkuliahan daring, hentikan peningkatan biaya SPP sebesar 5 persen pertahun, ringankan biaya magang selama pandemi, berikan perpanjangan masa pembayaran SPP.
Selanjutnya, kembalikan 50 persen uang P2KK dan Pesmaba Mahasiswa Baru dikarenakan para mahasiswa baru tidak melaksanakan P2KK secara offline dan tidak semuanya para mahasiswa baru melaksanakan Pesmaba offline. Hentikan pungli parkir masjid untuk mahasiswa UMM dikarenakan itu termasuk fasilitas kami dari uang SPP yang kami bayarkan. Berikan efektivitas pembelajaran selama pandemi.
Ilham melanjutkan, meski UMM pernah memberikan kebijakan bantuan biaya kepada mahasiswa karena dampak pandemi Covid-19, kompensasi sejumlah Rp 500 ribu itu dianggap tidak cukup.
"Kompensasi Rp 500 ribu itu diberikan hanya satu semester dan ini gak realistis. Intinya kami meminta semua tuntutan dipenuhi," sambung dia.
Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan menjelaskan, bahwa kebijakan penurunan SPP hingga 50 persen tidak mungkin bisa dikabulkan.
Baca Juga: Demo Besar-besaran Anti-Kudeta Myanmar Mencekam, 384 Orang Ditahan
"Tetapi kita punya kebijakan setiap semester kita potong Rp 500 ribu. Lah kemudian jika memang ada mahasiswa yang benar-benar tidak sanggup, ya dia mengajukan permohonan," jelasnya saat dikonfirmasi awak media.
Mahasiswa UMM tetap memaksa untuk dipenuhi semua tuntutan karena pandemi Covid-19 berdampak kepada pendapatan orang tua. Sedangkan operasional kampus menurun karena semua perkuliahan berlangsung daring.
Berita Terkait
-
Wisata Petik Buah yang Seru dan Edukatif di Lumbung Stroberi, Malang
-
Jerman Dalam Bayang-bayang Teror Jelang Konferensi Keamanan Dunia
-
Gaji Tak Kunjung Cair, Dosen ASN Geruduk Kemendikbudristek! Tuntut Tukin 2020-2024
-
Profil dan Agama Ririn Dwi Ariyanti, Santer Diisukan Dilamar Jonathan Frizzy
-
Wow! SMA Negeri 1 Purwakarta Kunjungi Universitas Brawijaya di Malang
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kanjuruhan Butuh Sofa dan Kasur Darurat, Demi Skor Kelayakan BRI Liga 1
-
Target Pajak Parkir Kabupaten Malang Naik Jadi Rp1,58 Miliar di 2025
-
Miris! Tekanan Ortu dan Weton Picu Lonjakan Pernikahan Dini di Malang
-
Dugaan Korupsi Dana Ketahanan Pangan Guncang Desa Karangwidoro, Mantan Kasun Terlibat?
-
Bupati Malang Sanusi Serius Kembangkan Kabupaten Nila