SuaraMalang.id - Sejumlah 11 kepala keluarga (KK) di Dusun Brau Desa Gunungsari Kota Batu dievakuasi, Rabu (3/2/2021). Menyusul peringatan potensi bencana tanah longsor dari alarm Early Warning System (EWS) terus berbunyi.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memimpin langsung proses evakuasi dan relokasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa hasil kajian BPBD dan PUPR terhadap kondisi perkampungan telah ditemukan banyak rekahan tanah. Hal itu menunjukkan bahwa kawasan permukiman ini tidak layak untuk dihuni lagi. Lantaran sewaktu-waktu bisa terjadi tanah longsor mengancam rumah dan pemukiman yang dihuni sejumlah 11 KK.
"Menurut kajian BPBD dan PUPR kawasan permukiman ini berada di atas tanah bergerak jadi tidak bisa dihuni lagi," ujar Dewanti, dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com.
Menindaklanjuti hal itu, kata Dewanti, telah disiapkan beberapa langkah. Pertama melakukan penyelamatan atau evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: Bencana Tanah Longsor di Ngantang Kabupaten Malang, Satu Rumah Hancur
Warga dievakuasi ke beberapa lokasi alternatif, mulai TPQ, rumah warga dan kerabat, serta mendirikan tenda khusus. Langkah kedua, BPBD dan Dinas Sosial menyiapkan perlengkapan dan fasilitas.
"Selain itu kita merelokasi pindah dan tinggal di tempat lain yang aman. Seluruh warga sudah menyetujuinya dan siap pindah ke tempat yang lebih aman," sambung dia.
Kemudian, masih kata Dewanti, pihaknya siap membangunkan rumah baru apabila warga terdampak relokasi memiliki tanah di tempat lain.
Namun, apabila tidak memiliki tanah, Pemkot Batu bakal mengupayakan untuk mencarikan tanah yang bisa dihuni, termasuk memanfaatkan tanah kas desa.
"Dari 11 KK, baru satu orang yang memiliki tanah yang bisa dibangunkan rumah. Kita sudah siapkan anggaran untuk itu," ujarnya.
Baca Juga: Akses Jalan Kabupaten Malang - Kabupaten Kediri Tertutup Tanah Longsor
Sedangkan untuk hewan ternak warga Desa Brau Gunungsari Kota Batu akan dititipkan di kandang komunal yang dikelola desa. Saat ini ada dua ruangan yang bisa digunakan warga untuk merawat sapi perah milik mereka.
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Melanda Sukabumi, 91 Ribu Jiwa Terdampak
-
Bencana Tanah Longsor di Jombang
-
Bencana Longsor di Pekalongan: 17 Tewas, 9 Hilang, Tim SAR Berpacu dengan Waktu
-
Bencana Longsor di Kabupaten Pekalongan, 17 Tewas dan 9 Masih Hilang
-
Mengobati Rindu Berendam Air Hangat di Pemandian Air Panas Cangar Kota Batu
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Sosok Bule Jerman yang Selamatkan Santri Terseret Ombak Pantai Balekambang
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI