SuaraMalang.id - Heboh dentuman di Malang, kini muncul awan topi, Rabu (3/2/2021). Penampakan awan berbentuk seperti pusaran itu diunggah akun Twitter @deni_se16 dan viral diperbincangkan warganet.
"Dini hari tadi ada dentuman keras, mungkin ada yang dengar ??? Pagi ini ada fenomena langit berbentuk pusaran angin... Semoga semua aman dan terkendali." tulis akun @deni_se16 tersebut.
Menanggapi itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Prakirawan Stasiun Klimatologi (Staklim) Malang, Rikha Rizki menjelaskan, membenarkan adanya fenomena awan berbentuk pusaran tersebut.
"Awan tersebut termasuk jenis awan Lentikularis yang dimana masyarakat umum biasanya menyebut sebagai awan topi ataupun awan lensa," jelasnya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Rabu (3/2/2021).
Terbentuknya jenis awan topi itu, lanjut dia, akibat arus angin dari permukaan bumi yang mendapat hambatan dari objek tertentu seperti bukit, pegunungan dan gedung tinggi.
"Sehingga ia (awan) bergerak naik dan mencapai puncak objek hambatan tersebut. Pada satu titik, jika udara yang naik banyak mengandung uap air, maka ia akan terkondensasi dan membentuk awan mengikuti kontur dari objek hambatan," urainya.
Awan Lentikularis tersebut lebih sering terbentuk di sekitar pegunungan. Namun memang tidak menutup kemungkinan bisa terbentuk di dataran rendah.
"Jadi memang tidak bisa saja terjadi di dataran rendah, tapi itu sangat jarang. Tergantung dari objek hambatannya sesignifikan apa," sambung dia.
Meski terlihat menarik, masih kata dia, awan jenis ini dinilai sangat berbahaya.
Baca Juga: Dentuman Misterius Gegerkan Malang, Benarkah dari Letusan Gunung Raung?
"Dia ini kan dari arus naik, arus ini kalau terlalu kuat bisa menyebabkan turbulensi hebat, sehingga terganggunya penerbangan dan pesawat bisa goyang," tuturnya.
Disinggung apakah ada hubungannya dengan suara dentuman yang menghebohkan warga Malang, Ia menampiknya. Sebab, sumber dentuman masih belum jelas.
"Terkait dentuman saat ini memang belum jelas sumbernya dari mana. Jadi BMKG tidak tahu itu dari permukaan bumi atau dari atas. Memang belum bisa dipastikan, sedangkan kalau awan ini memang dari udara atas dan ini dua hal yang berbeda. Jadi tidak ada kaitannya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa