SuaraMalang.id - Selama pandemi nyaris semua orang tentu pernah mengalami situasi stres bahkan hingga depresi. Hal ini salah satunya karena situasi yang tidak pasti.
Kini saat sejumlah negara telah memulai program vaksinasi Covid-19, ada sebuah kekhawatiran bahwa stres bisa menurunkan efikasi vaksin Covid-19. Tapi benarkah?
Dilansir dari Healthshots, vaksin adalah salah satu kemajuan teraman dan paling efektif dalam sejarah medis, melindungi masyarakat dari berbagai penyakit yang merusak, termasuk cacar dan polio.
Kunci keberhasilan mereka, bagaimanapun, adalah memastikan bahwa persentase kritis dari populasi divaksinasi secara efektif untuk mencapai apa yang disebut kekebalan kelompok.
Baca Juga: 44 Nakes Mangkir Suntik Vaksin Covid-19, Ini Kata Wakil Wali Kota Bandung
Meskipun pengujian ketat telah menunjukkan bahwa vaksin covid-19 yang disetujui untuk didistribusikan di Amerika Serikat sangat efektif dalam menghasilkan respons imun yang kuat, tidak semua orang akan segera mendapatkan manfaat penuhnya.
Faktor lingkungan, serta genetika dan kesehatan fisik dan mental individu, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, memperlambat respons terhadap vaksin.
Ini sangat meresahkan karena virus corona baru terus berkecamuk di seluruh dunia, memicu krisis kesehatan mental bersamaan karena orang-orang menghadapi isolasi, tekanan ekonomi, dan ketidakpastian tentang masa depan. Tantangan ini adalah faktor yang sama yang sebelumnya telah terbukti melemahkan kemanjuran vaksin, terutama di kalangan lansia.
“Selain korban fisik COVID-19, pandemi memiliki komponen kesehatan mental yang sama-sama mengganggu, menyebabkan kecemasan dan depresi, di antara banyak masalah terkait lainnya. Stres emosional seperti ini dapat memengaruhi sistem kekebalan seseorang, mengganggu kemampuan mereka untuk menangkal infeksi, ”kata Annelise Madison, seorang peneliti di The Ohio State University dan penulis utama makalah tersebut.
“Studi baru kami menyoroti kemanjuran vaksin dan bagaimana perilaku kesehatan dan pemicu stres emosional dapat mengubah kemampuan tubuh untuk mengembangkan respons imun. Masalahnya, pandemi itu sendiri dapat memperkuat faktor risiko ini, ”tambahnya.
Baca Juga: Bikin Heboh, Peneliti Tuding Efikasi Vaksin Covid-19 Pfizer Cuma 19 Persen
Vaksin bekerja dengan menantang sistem kekebalan. Dalam beberapa jam setelah vaksinasi, terdapat respons imun bawaan dan umum pada tingkat sel saat tubuh mulai mengenali potensi ancaman biologis.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kenali Diri, 8 Perilaku Aneh Ini Jadi Tanda Depresi yang Tersembunyi
-
5 Tanda Depresi yang Sering Tak Disadari, Bukan Sekadar Sedih Sesaat
-
8 Tanda Kamu Tidak Depresi, Tapi Punya Kecerdasan Emosional Tinggi
-
7 Fakta Mengejutkan tentang Manfaat Lavender dan Chamomile untuk Mengobati Stres
-
Benarkah Cuci Piring dan Beres-Beres Rumah Bisa Redakan Stres? Cek Faktanya
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Erick Thohir Bongkar Strategi Jitu Alasan TC Timnas Indonesia Berlangsung di Bali
-
5 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp1 Jutaan, RAM 4GB Dijamin Gak Ngelag
-
Nusron Ungkap Satu Keluarga Kuasai Tanah Seluas Dua Kali Jakarta, Ini Daftar 9 Raja Properti di RI
-
Shin Tae-yong Kembali! Langsung Ingatkan Patrick Kluivert Soal Fondasi Timnas Indonesia
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Performa Handal!
Terkini
-
Viral Ricuh Imbas Antrean Panjang Scan Tiket Bromo, TNBTS Angkat Bicara
-
BRI Pacu Pertumbuhan Ekonomi Mikro Lewat Kredit Rp632,22 Triliun
-
BRI Dorong Transformasi Lewat Strategi Universal Banking
-
BRI Dukung Warga Binaan Berkarya, IPPA Fest 2025 Buktikan Kreativitas Tanpa Batas
-
Lolos ke Babak 16 Besar, Asa Persikoba Naik ke Liga 3 Terbuka Lebar