Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 06 Januari 2021 | 06:11 WIB
Pedagang Pasar Semampir Kraksaan Kabupaten Probolinggo Serentak Tutup Lapak Saat Ada Rapid Tes Antigen Oleh Satgas Covid-19. Insert: Pedagang Yang Sadar Kesehatan Mau Ikuti Rapid Tes. [Suaraindonesia.co.id]

SuaraMalang.id - Penjadwalan rapid antigen yang menyasar pedagang di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo ternyata membuat pemilik kios di pasar tersebut memilih tutup dan menghindar.

Ratusan pedagang tiba-tiba menutup kios dan lapak dagangannya tersebut tepat pada saat tes rapid antigen yang dilaksanakan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo menyambangi pasar tradisional tersebut pada Selasa (5/1/2021).

"Heran saya, kayak janjian pedagang yang tidak sedikit. Ada yang alasan sakit, bepergian dan lainnya. Untungnya masih ada beberapa pedagang yang sadar dan mau dirapid antigen," ungkap Koordinator Pasar Semampir Joeli Santoso seperti dilansir Suaraindonesia.co.id-jaringan Suara.com.

Dia mengaku terkejut, karena tidak menduga ratusan pedagang akan meliburkan diri secara bersamaan.

Baca Juga: Tak Punya Surat Hasil Rapid Antigen Belasan Penumpang di Semayang Tertahan

Dia menduga, adanya kabar akan dilakukan tes rapid antigen yang tersebar di media sosial menjadi penyebannya. Lantaran minimnya pedagang yang ikut rapid antigen, akhirnya tes Covid-19 tersebut dialihkan ke pengguna jalan di sekitar Pasar Semampir.

"Kalau targetnya memang pedagang, tapi karena banyak yang libur berjualan akhirnya pengguna jalan yang disetop untuk dirapid tes," imbuh Joeli.

Seorang pedagang yang bersedia dirapid tes petugas, Siti Aminah mengatakan sengaja datang ikut rapid antigen untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

"Saya pasrah apapun hasilnya. Saya juga tutup lapak tapi saya tetap datang untuk diperiksa karena selain tidak dipungut biaya, rapid ini juga untuk kebaikan bersama. Alhamdulillah hasilnya baik-baik saja," ungkapnya.

Untuk diketahui, Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan memiliki kios pedagang sebanyak 500 unit. Pada pelaksanaan tes rapid antigen itu sekitar 60 persen lapak pedagang tutup.

Baca Juga: Kebangetan, Ada Klinik di Salatiga yang Patok Rapid Antigen Rp 1,7 Juta

Load More