SuaraMalang.id - Petugas armada pengangkut sampah di Kabupaten Jember terpaksa patungan. Lantaran anggaran untuk BBM (bahan bakar minyak) belum disetujui pencairannya oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jember.
Sumari, salah satu pengangkut sampah dengan gerobak di Kecamatan Kaliwates, mendengar bahwa sopir truk pengangkut sampah mengalami kesulitan BBM. Ditaksi jumlah pengangkut sampah dengan gerobak mencapai 34 orang di Kaliwates.
“Akhirnya supaya sampah tidak menumpuk, teman-teman gerobakan (pengangkut sampah gerobak) ikut urunan (patungan) Rp 10 ribu buat BBM,” katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com -- media jejaring suara.com, Rabu (23/12/2020).
Sumari mengatakan, patungan ini berasal dari ide pengangkut sampah dengan gerobak.
“Bukan sopir truk sampah yang minta. Solar kan tidak turun,” katanya.
Selain itu, sebagian pengangkut sampah dengan gerobak memilih langsung membawa sampah yang diambil dari rumah tangga ke tempat pembuangan akhir di Kecamatan Pakusari. Mereka tak membawa ke depo dulu seperti kebiasaan.
“Saya sendiri kemarin kirim ke TPA, karena kemarin sopir tidak mau jalan karena tidak ada solar,” kata Sumari.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jember Arismaya Parahita membenarkan, bahwa penanganan sampah beberapa pekan belakangan ini mengalami kendala.
“Salah satu sarana untuk pengambilan sampah adalah dengan truk yang memerlukan BBM. BBM ini yang agak tersendat suplainya, karena belum ada pencairan dari pemerintah kabupaten,” katanya.
Namun, lanjut Arismaya, pihaknya tidak pernah mengeluarkan kebijakan agar pengangkut sampah dengan gerobak ikut patungan menanggung biaya BBM. Masalah BBM tetap menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Menurut Arismaya, pihaknya sudah mengajukan SPM (Surat Perintah Membayar) ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jember sesuai jadwal. SPM untuk kebutuhan BBM itu diajukan pada 10 Desember 2020.
“Ada yang beberapa disetujui, ada yang belum. Kebutuhan BBM minggu kedua ini belum disetujui. Belum disetujuinya karena apa, kami belum ada petunjuk. Nilainya tak terlalu besar sebenarnya, sekitar Rp 39 juta per minggu,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya sudah berkonsultasi dengan Sekretaris Daerah dan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah Mirfano dan meminta kejelasan.
“Pak Sekda sendiri sedang menaikkan surat telaah staf kepada Ibu Bupati untuk memberikan pertimbangan agar segera melakukan pencairan anggaran untuk seluruh organisasi perangkat daerah di Jember,” katanya.
Dinas Lingkungan Hidup diminta juga melaporkan situasi terkini kepada Bupati Faida.
“Kami sudah membuat laporan kepada Ibu Bupati bahwa ada sekian item yang belum dicairkan, dan mohon ada percepatan karena berdampak terhadap pelayanan kebersihan,” kata Arismaya.
Arismaya akhirnya harus memutar otak agar sampah tetap terangkut.
“Intinya sampah jangan sampai keleleran di jalan,” imbuhnya.
Ada 33 armada truk sampah yang melayani 24 depo sampah di perkotaan. Dinas Lingkungan Hidup akhirnya berutang kepada para sopir truk tersebut.
“Biasanya, sopir itu beli dulu dengan uangnya sendiri lalu diganti. Sekarang ini sopir melakukan itu, hanya biasanya pagi setelah mengisi BBM, siang bisa ditukar (uang diganti, red). Tapi kalau sekarang tertunda, sekitar dua pekan belum bisa ganti uang karena belum ada pencairan. Jadi kami punya utang ke sopir-sopir,” kata Arismaya.
Dinas Lingkungan Hidup, masih kata dia, terus berkonsolidasi untuk menangani masalah ini.
“Saya akan menilai lebih dulu sejauh mana kemampuan kami mengantisipasi. Mau tidak mau kami akan menghadap Pak Sekda sesuai kesanggupan internal. Kalau tidak ada BBM mau bagaimana lagi. Kita tentu tisak bisa melakukan apa-apa. Truk harus diparkir,” kata Arismaya.
Berita Terkait
-
Aceh Besar Gerak Cepat Bersihkan Sampah Ilegal: Warga Diimbau Lakukan Ini
-
Indonesia Darurat Sampah Plastik: Bisakah Kebijakan Daerah Jadi Solusi?
-
Sampah Kiriman dari Jakarta Cemari Perairan Pulau Tidung: Potret Darurat Sampah Laut Indonesia
-
Oase di Kemang: Tempat Healing yang Dibangun dari 11 Ton Sampah Plastik!
-
10 Langkah Mudah Cegah Sampah Mengotori Pantai: Bisa Dilakukan Semua Orang!
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
Terkini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu
-
Nongkrong Bareng Berujung Maut, Pria di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri